Senin, 25 Oktober 2010

Bangsa Indonesia, Berhentilah Mengeluh

Seruan Kenechi Ohmae pada hari kedua Indonesia Regional Investment Forum (IRIF) 2008 di Jakarta yang dimuat Padang Ekspres 28 Mei 2008 agar bangsa Indonesia berhenti mengeluh patut diperhatikan dan disahuti. Ohmae benar, kita memang sudah begitu lama diselimuti oleh sikap dan cara berpikir pecundang (meminjam istilah Azyumardi Azra). Pola pikir kita, bangsa Indonesia, tak obahnya seperti pola pikir orang terkepung. Kita selalu merasa sebagai orang kalah, terjajah, miskin, bodoh, dan terbelakang. Kita tidak mampu menegakkan kepala kita jika berhadapan dengan bangsa-bangsa lain.
 
Apa yang kita miliki seolah tidak berarti dan serba buruk atau kurang. Sebaliknya, yang dimiliki oleh negara-negara lain, termasuk negara-negara tetangga kita, seperti Malaysia, Singapura, dan Hongkong semuanya baik dan bagus. Lantas, kita beramai-ramai datang ke sana untuk berbelanja, berobat, sekolah, dan lain-lain. Syukur-syukur kalau pergi ke sana dengan alasan-alasan yang ideal. Celakanya, terdapat sejumlah anak bangsa yang pergi ke luar negeri hanya untuk belanja sesuatu yang kadang-kadang ada, bahkan buatan bangsanya sendiri, Indonesia.



Menurut Azyumardi Azra, deputi sekretaris wapres, semua itu muncul karena kita, bangsa Indonesia, tidak pandai bersyukur.. Sangat banyak sesungguhnya yang baik yang kita miliki dan tidak dimiliki oleh orang lain yang patut kita banggakan dan kita syukuri. Seperti yang dikemukakan Ohmae, Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat banyak dan bisa diandalkan. Sementara, banyak negara lain yang kadang kala hanya punya SDM saja, tetapi tidak punya SDA. Ada pula yang sebaliknya, punya SDM tetapi tidak punya SDA yang cukup, bahkan ada negara yang minus kedua-duanya.

Dalam pada itu, Indonesia adalah negara yang memiliki tingkat pluralitas yang sangat tinggi baik dari suku bangsa, budaya, bahasa, dan Agama, tetapi mampu hidup secara rukun dan berdampingan. Di luar, dapat kita saksikan banyak negara yang tidak memiliki tingkat kemajemukan seperti kita terlibat perang saudara.
Sejalan dengan yang dikemukakan Ohmae di atas, Azyumardi Azra, dalam ceramahnya pada RPJP SUMBAR tahun 2007 yang lalu mengemukakan bahwa sangat banyak sesungguhnya yang berarti yang kita miliki dan mungkin tidak dimiliki oleh negara lain. Kita memiliki sekolah dan madrasah yang sangat besar jumlahnya, mungkin terbesar di dunia. Begitu pula Masjid dan tempat ibadah lainnya yang tidak tersaingi oleh banyak negara di dunia.

Karena itu, tidak ada alasan sebenarnya untuk kita selalu mengeluh. Seperti kata Ohmae, sebenarnya pendapatan perkapita kita lebih baik dari India. Kemudian, tatanan demokrasi kita juga jauh lebih baik dari Cina. Hanya saja kedua negara yang disebutkan di atas bergerak lebih cepat.

Hemat penulis, agar bangsa ini tidak terus menerus mengeluh perlu dilakukan paling tidak dua hal.
Pertama, pola pikir pecundang sudah saatnya harus ditinggalkan. Kita harus berpikir menang. Karena, kita adalah bangsa yang besar. Kita memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memadai. Kita mesti menamkan rasa kebanggaan atas bangsa sendiri. Jerman dan Jepang (sebagai contoh) menjadi besar dan maju seperti sekarang ini, antara lain, karena mereka memiliki kebanggaan atas suku bangsa sendiri. Mereka memiliki optimisme dan rasa percaya diri yang tinggi. Dan ini pula barangkali pada masa yang lalu yang membuat bangsa kita bangkit untuk memperoleh kemerdekaannya.

Kedua, Kita mesti meninggalkan bentuk-bentuk kekafiran dalam pengelolaan kekayaan alam yang dimiliki.. Tindakan-tindakan seperti ketidakadilan, eksploitatif, koruptif adalah bentuk-bentuk kekafiran yang harus ditinggalkan. Sebaliknya, perlu tindakan-tindakan sholeh dalam pengelolaan kekayaan bangsa tersebut. Apalagi, bangsa kita adalah bangsa beragama. Semua agama mengajarkan tentang kesalehan. Bertindak adil, tidak sewenang-wenang, dan tidak korupsi. Semuanya itu adalah wujud rasa syukur kita kepada Allah atas segala rahmat yang dilimpahkannya buat bangsa kita. (***)
Oleh: DR. Ismail Novel (Ketua STAIN Bukittinggi)

1 komentar:

  1. Casino & Dining Sites - Dr. Maryland
    Casino & Dining Sites · Slots – Play for Fun · Table Games 통영 출장마사지 · 당진 출장마사지 Video Poker · Keno · Bingo · 양주 출장안마 Slots · Keno 계룡 출장샵 · Poker · 속초 출장안마 Craps.

    BalasHapus